Total Tayangan Halaman

2011-10-23

Mulianya Wanita Diciptakan


Ketika TUHAN menciptakan wanita, DIA lembur pada hari ke-enam.
Malaikat datang dan bertanya, “mengapa begitu lama Tuhan?”
Tuhan menjawab : “sudahkah engkau melihat semua detail yang SAYA buat untuk ciptakan mereka?”
“2 tangan ini harus bisa dibersihkan, tetapi bahannya bukan dari plastik. Setidaknya terdiri dari 200 bagian yang bisa digerakkan dan berfungsi baik untuk segala jenis makanan. Punya pelukan yang dapat menyembuhkan sakit hati dan keterpurukan… , dan semua dilakukannya cukup dengan dua tangan ini”
Malaikat itu takjub.
“Hanya dengan dua tangan? …tidak mungkin!”
Dan itu model standard?!
“Apakah tidak sebaiknya dicukupkan dulu Wahai TUHAN? Besok kita lanjutkan lagi untuk menyempurnakannya?”
“Oh, tidak, SAYA akan menyelesaikan ciptaan ini sekarang wahai malaikat”
“Tahukah wahai malaikat? Dia juga akan mampu menyembuhkan dirinya sendiri, dan bisa bekerja 18 jam sehari”
Malaikat mendekat dan mengamati bentuk wanita ciptaan Tuhan itu.
“Tapi ENGKAU membuatnya begitu lembut TUHAN?”
“Ya… SAYA membuatnya begitu lembut. Tapi engkau belum bisa bayangkan kekuatan yang SAYA berikan agar mereka dapat mengatasi banyak hal yang luar biasa”
“Dia bisa berpikir?”, tanya malaikat.
Tuhan menjawab : “tidak hanya berpikir, dia mampu bernegosiasi.”
Malaikat itu menyentuh dagunya… TUHAN, ENGKAU buat ciptaan ini kelihatan lelah dan rapuh! Seolah terlalu banyak beban baginya.”
“Itu bukan lelah atau rapuh…itu air mata” koreksi TUHAN
“Untuk apa?” Tanya malaikat
TUHAN melanjutkan ; “air mata adalah salah satu cara dia mengekspresikan kegembiraan, kegalauan, cinta, kesepian, penderitaan dan kebanggaan.”
“Luar biasa, ENGKAU jenius TUHAN” kata malaikat.
ENGKAU memikirkan segala sesuatunya, wanita ciptaan-Mu ini akan sungguh menakjubkan.”
“Ya, pastinya begitu.
Dia dapat mengatasi beban melebihi laki-laki.
Dia mampu menyimpan kebahagiaan dan pendapatnya sendiri.
Dia mampu tersenyum bahkan saat hatinya menjerit.
Dia mampu menyanyi saat menangis, menangis saat terharu, bahkan tertawa saat ketakutan.
Dia berkorban untuk orang yang dicintainya.
Mampu berdiri melawan ketidak adilan.
Dia tidak menolak jika melihat yang lebih baik.
Dia menerjunkan dirinya untuk keluarganya.
Dia membawa temannya yang sakit untuk berobat.
Cintanya tanpa syarat.
Dia girang dan bersorak saat melihat kawannya tertawa.
Dia begitu bahagia mendengar kelahiran.
Hatinya begitu sedih mendengar berita sakit dan kematian.
Tetapi dia selalu punya kekuatan untuk mengatasi hidup.
Hanya ada satu hal yang kurang dari wanita :
Dia lupa Betapa Berharganya Dia…

Tidak ada komentar:

Posting Komentar