Sejin shiki adalah salah satu perayaan polpuler di Jepang untuk merayakan ulang tahun ke-20 yang dianggap penting, karena di Jepang berusia 20 dianggap dewasa. Jadi perayaan ini bisa dibilang suatu symbol bahwa mereka telah dewasa dan mendapat hak-hak sebagai orang dewasa, misalnya hak untuk ikut pemilihan umum, merokok, dll.
Seijin Shiki ini dijadikan hari libur resmi negara dan dirayakan seluruh cowok-cewek Jepang sejak tahun 1948 di setiap kota pada hari Senin minggu kedua bulan Januari. Acara perayaan itu biasanya diisi dengan pidato, pemberkatan, dan pemberian hadiah untuk cowok dan cewek yang baru beranjak 20 tahun.
Orang tua biasanya akan membelikan furisode untuk anak cewek mereka yang merayakn Seijiin Shiki atau ada juga yang hanya menyewa furisode mengingat harganya yang mahal. Furisonde adalah kimono formal dengan lengan panjang berwarna cerah.
Para cowok yang merayakan Seijin Shiki ini dulunya mengenakan hakama (pakaian taradisional Jepang, biasanya berwarna hitam putih atau hitam abu-abu). Namun, cowok masa kini kebanyakan memilih untuk mengenakan baju kerja supaya gak ribet.
Selesai perayaan para kaum muda biasanya pergi berpesta atau minum-minum. Banyak pula yang pergi berdoa untuk masa depan mereka. Tempat berdoa yang populer adalah Meijing Shrine di Tokyo, dekat stasiun Harajuku.
Di Meiji Shrine ini diadakan ritual memanah
yang bernama Momote shiki. Acara meluncurkan panahnya kearah target,
dilanjutkan dengan barisan pemanah yang mengenakan jubah aneka warna
meluncurkan panah kearah target.
Meskipun acara ini terbuka untuk umum, acara
ini justru lebih banyak disaksikan kaum cowok. Jarang banget cewek menonton
acara ini.
Seperti perayaan formal lainnya, perayaan ini
punya arti yang berbeda untuk tiap-tiap orang. Salah satunya yaitu sebagai awal
terbukanya kesempatan bagi mereka yang telah dewasa untuk punya suara dalam
dunia politik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar