Total Tayangan Halaman

2011-12-12

RAIH PRESTASI LUAR BISA


“Raih kesuksesan dengan menggunakan semua otak, biak otak sendiri maupun meminjam otak orang lain”. (BS. Wibowo)
                Sebelum membentuk diri dan melejitkan potensi, maka kita mesti memiliki profil pribadi sukses, orang biasa yang memiliki potensi yang luar biasa.
                Seperti di jaman Nabi saw., priadi-pribadi saabat Nabi tidak menonjol dalam hal jabatan dan kekayaan tetapi lebih menonjol pada amal dan prestasinya di hadapan Allah.
                Abu Bakar dikenal bukan sebagai saudagar ansich, tapi lebih sebagai saudagar yang dermawan hingga meginfaqkan seluruh hartanya di perang Tabuk. Karenanya bagi kita, dikenal atau tidak, tidak masalah, yang peting bagaimana amal kita diterima Allah dan memperberat timbangan di sisi-Nya.
Future oriented bukan perut oriented
                Ibrahim bin Adham menasihatkan, “Kamu tidak akan mencapai derajat orang-orang shalih sebelum melalui 6 jalan berikut:
1.       Pertama, tutuplah pintu kesenangan dan bukalah pintu kesungguhan,
2.       Kedua, tutuplah pintu ksombongan dan bukalah pintu kerendahan tawadhu’,
3.       Ketiga, tutuplah pintu bersantai dan bukalah pintu perjuangan,
4.       Keempat, tutuplah pintu tidur dan bukalah pintu bangun malam,
5.       Kelima, tutuplah pintu kekayaan dan bukalah pintu kemiskinan,
6.       Keenam, tutuplah pintu khayalan dan bukalah pintu persiapan kematian.
Meluarbiaskan diri berarti memiliki  “cara berbeda” dari umumnya manusia dalam menyikapi dunia. Ia melihat bukan hanya dengan mata tepi dengan hati dan nurani.  Pandangan jauh ke depan. Orientasinya menembus jauh jangkauan.  Cita-citanya tinggi menjulang. Langkahnya tegar. Kerjanya besar. Tak mudah lelah. Tak gapang menyerah. Tak miskin gairah.
Namun fakta berbeda, kadan perut mengalahkan segalanya, mengorbankan cita-citanya, mengendalikan nilai yang diykininya.. inilah orang yang disebut perut oriented, semua demi perut.
Teori motivasi yang terpopuler adalah teori kebutuhan. Kebutuhanlah yang mendasari tindakan kita. Ada 4 jenis manusia berdasarkan kebutuhannya.
1.       Manusia perut di bawah perut. Sesuai letaknya dalam tubuh, ini menunjukkan kualitas kemanusiaaan terbawah. Manusia seperti itu hidup semata-mata untuk perutnya. Orang seperti ini orientasinya adalah harta, tahata, dan wanita.
2.       Jenis kedua, naik ke atas sedikit adalah manusia hati. Orang ini memiliki kebutuhan sosial emosional yan tinggi. Ia butuh bergaul, memiliki banyak kawan dan dihargai. Kata Sayidina Ali, “Pergaulilah orang mukmin dengan hatimu dan pergaulilah orang rusak dengan akhlakmu.”
3.       Manusia otak. Inilah manusia yang rasional dan memiliki keutuhan belajar yang tinggi. Inilah aktifis dan pemikir yang slalu memutar otak, tapi kata Nabi agar jangan sampai kebablasan, “Berpkirlah tentang makhluk Allah, jangan kamu berpikir tentang dzat Allah.”
4.       Manusia spiritual. Inilah manusia paripurna yan senantiasa mencari makna terhadap apapun yang dikerjakannya, menggali arti apa yang dijalani, dan menebarkan rahmat pada sesama. “Beribadahlah kamu seolah-olah kamu melihat-Nya, jika kamu tidak melihat-Nya maka ketahuilah bahwa Dia melihatmu.” (HR. Bukhari Muslim)